Connect with us

INSPIRASI

Trend Bersepeda di Masa Pandemi, dr. Fauzan : Waspada Serangan Jantung

DetikAkurat.com –  Trend bersepeda mendadak booming kalangan masyarakat akhir-akhir ini. Jalanan ramai dengan pegowes baru yang sebelumnya tak pernah nampak. Direktur RSUD Gambiran Kota Kediri, dr. Fauzan Adima, M.Kes mengatakan bersepeda adalah jenis olah raga yang sedang digandrungi warga Kota Kediri. Karena itu dia mengingatkan para pegowes pemula untuk bisa mengukur diri agar tak mengancam kesehatan.

 

Bagi kalian yang baru saja menyukai olah raga bersepeda, disarankan memeriksakan diri ke dokter atau laboratorium untuk mengetahui kemungkinan penyakit seperti jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, dll. “Ketika tahu kondisi tubuh kita, akan memiliki ukuran dalam bersepeda,” kata Fauzan Adima.

Menurut Fauzan, tak ada patokan jarak dan kecepatan dalam bersepeda. Satu-satunya patokan aman adalah menyesuaikan dengan kemampuan diri. Hal ini yang membedakan aktivitas bersepeda masing-masing orang tidak sama.

Ancaman terbesar bagi pesepeda selain kecelakaan lalu lintas adalah serangan jantung. Umumnya, kombinasi antara faktor bawaan (jenis kelamin, usia, keturunan), riwayat penyakit, dan kerja jantung yang melebihi kemampuan saat bersepeda menjadi penyebab serangan jantung.

Fauzan mengingatkan kepada siapapun untuk mengenali genjala serangan jatung yang bisa menimpa siapa saja, termasuk pegawas. Gejala pertama adalah nyeri dada. Nyeri ini kerap di gambarkan seperti ditindah, kemudia menjalar ke lengan kiri hingga punggung. Biasanya ini diikuti dengan sesak napas dan keluar keringat dingin.

“Dalam kondisi seperti ini pasien bisa pingsan. Tentu saja sangat berbahaya ketika sedangf berada di atas sepeda dan tak ada yang cepat menolong ” kata Fauzan.

Namun sebelum serangan itu terjadi , lebih dahulu ada tanda – tanda yang harus di kenali, yakni sesak dan sakit dada. Gejala ini terjadi karena suplai darah ke jantung tak memenuhi kebutuhan kerja jantung saat bersepeda karena itu fauzan meminta pada pengowes pemula untuk selalu mengukur diri dan menurunkan aktivitas ketika terasa sesak.

Dia tidak menyarankan kepada pengowes untuk menggunakan masker saat bersepeda, sebab menggunakan masker akan mengurangi suplai oksigen ke paru-paru dan membahayakan tubuh kita.

Dalam kondisi seperti ini Fauzan mengingatkan kepada pengowes untuk tidak bergerombol atau nongkrong seusai bersepeda. ” Langsung pulsang dan lepas semua peralatan terutama sepatu , kaos kaki, helm , kacamata, dan sarung tangan sebelum masuk rumah.”  jelas Fauzan.

Hal ini yang perlu di perhatikan bagi pengowes pemula adalah pemanasan. Sebab olahraga bersepeda menggerakan seluruh otot tubuh, termasuk paha, otot kaki, otot punggung ,dan otot bahu berserta otot tangan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in INSPIRASI