Connect with us

NEWS

TERBONGKAR! Ini Tangan Jahat di Balik Tingginya Korban Tsunami Banten

terbongkar-ini-tangan-jahat-di-balik-tingginya-korban-tsunami-banten

Detik Akurat – Tsunami menerjang wilayah pantai di Selat Sunda, Banten pada hari Sabtu pukul 21.27 WIB. Akibat kejadian ini sebanyak 334 orang meninggal dunia dan 61 lainnya masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.

BNBP turut mencatat 1.016 orang yang mengalami luka-luka dan 11.687 orang menungsi. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena proses evakuasi kroban masih terus berlangsung.

Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyatakan fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk dengan daerah Langka.

“Letusan gunung anak krakatau ini juga tidaklah besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu atas tsunami tersebut,”

Meski fenomena tersebut terbilang langka dan tsunami bisa terjadi kapan saja tanpa diprediksi, namun pemerintah sendiri sebenarnya sudah menyiapkan beberapa program penanggulangan tsunami seperti alat pendeteksi tsunami dan juga pembangunan Shelter.

Kami merangkum 2 program yang dibangun oleh pemerintah ternyata dirusak oleh tangan jahat sekelompok orang.

Pembangunan shelter Tsunami yang ternyata dikorupsi dan negara harus rugi 16 Miliar

Pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 18 miliar dari APBN tahun 2014 untuk pembangunan shelter tsunami di daerah Labuan, Pandeglang, Banten. Dana tersebut dikelola oleh satuan kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum yang dimenangkan oleh PT Tidar Sejahtera.

Namun hasil pekerjaan proyek tersebut ternyata diperiksa dan tidak sesuai dengan spesifikasi dan karenanya tidak bisa digunakan sebagai bangunan penyelamat dari gempa dan tsunami sehingga dinyatakan gagal dalam konstruksi. Kerugian negara dari proyek ini dicatat mencapai Rp16 miliar lebih.

Direktur PT Tidar Sejahtera, Manajer PT Tidar Sejahtera dan PPK Kementerian Pekerjaan Umum telah dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek pembangunan shelter tersebut. Majelis hakim pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Serang memvonis ketiga terdakwa dengan 1,3 tahun penjara dan denda Rp50 juta pada 25 Juni tahun 2018.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat dua shelter di Banten yaitu di Labuhan yang dikorupsi dan Wanasalam, Lebak. Menurut BPBD, seharusnya terdapat lima shelter, yaitu di Bayah, Kabupaten Lebak; Anyer, Kabupaten Serang; dan Panimbang serta Kabupaten Pandeglang.

Rusaknya alat pendeteksi gempa selama belasan tahun dan besarnya dana yang dikeluarkan

( BMKG ) Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengungkapkan bahwa alat pendeteksi tsunami yang disebut Buoy di beberapa daerah telah rusak termasuk daerah Selat Sunda. Bahkan saat ini alat pendeteksi tsunami di perairan Selat Sunda belum dipasang kembali.

Rusaknya alat tersebut diduga lantaran aksi vandalisme. Diketahui pada tahun 2006 , pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT ) mendapatkan tugas pembuatan alat tersebut dari Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat hingga mendapatkan 30 – 40 Miliar. Namun usia alat tersebut hanya berlangsung selama 5 tahun.

Kerusakan yang besar akibat tsunami Banten

Dalam bencana tsunami yang terjadi di Banten, diketahui tidak ada korban warga negara asing. Selain korban jiwa, 9 unit hotel rusak besar , 60 warung kuliner rusak dan juga ratusan kapal rusak.

Detik Akurat

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS