Connect with us

BISNIS

Mengenal lebih dalam perbedaan CVD dengan COVID-19

DetikAkurat.com – Jakarta, Sebagian orang menulis Covid-19 menjadi CVD, seperti yang dilakukan penyanyi Erdian Aji Prihartanto atau lebih populer dengan nama Anji. Maksudnya barangkali untuk menyingkat tulisan.
Namun hal tersebut keliru dan sebaiknya tak dilakukan karena Covid-19 dan CVD merupakan dua hal yang berbeda. Covid-19 dan CVD memiliki arti yang berlainan.

Covid-19 adalah infeksi yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang ditemukan pada akhir 2019 lalu. Sedangkan CVD adalah singkatan yang umum digunakan di dunia medis di seluruh dunia untuk Cardiovascular Disease atau penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular atau CVD adalah istilah general yang digunakan untuk penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah. Data WHO menunjukkan, penyakit kardiovaskular ini merupakan pembunuh nomor satu atau penyebab kematian tertinggi di dunia.

“Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah sekelompok kondisi gangguan jantung dan pembuluh darah,” tulis WHO.

CVD umumnya terkait dengan penumpukan lemak di arteri dan peningkatan risiko pembekuan darah. Penyakit kardiovaskular juga dikaitkan dengan kerusakan pembuluh darah di organ-organ lain seperti otak, ginjal, dan mata.

Terdapat sejumlah penyakit yang masuk dalam kategori CVD, yakni:

1. Penyakit jantung koroner
Penyakit yang terjadi pada pembuluh darah utama jantung yang memasok otot jantung.

2. Penyakit serebrovaskular
Penyakit pembuluh darah yang memasok ke otak.

3. Penyakit arteri perifer
Penyakit pembuluh darah yang memasok ke lengan dan kaki

4. Penyakit jantung rematik
Kerusakan otot jantung dan katup jantung akibat demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.

5. Penyakit jantung bawaan
Malformasi struktur jantung yang ada saat lahir.

6. Trombosis vena dalam dan emboli paru
Gumpalan darah di vena tungkai, yang dapat terlepas dan bergerak ke jantung dan paru-paru.

Beberapa kondisi akut juga tergolong dalam CVD seperti serangan jantung dan stroke.

CVD ditandai dengan munculnya sejumlah gejala yang umum seperti rasa sakit atau tidak nyaman di dada, lengan, bahu kiri, siku, rahang, atau punggung. Kesulitan bernapas, mual dan muntah, pusing, dan pucat juga bisa menjadi tanda penyakit kardiovaskular.

Penyebab penyakit kardiovaskular umumnya dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor risiko seperti merokok, pola makan tidak sehat dan obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

CVD dapat dicegah dengan mengendalikan faktor-faktor risiko tersebut seperti dengan menerapkan pola makan sehat, aktivitas fisik, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan menjaga berat badan yang seimbang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in BISNIS