Connect with us

TEKNOLOGI

Huawei Diblock Amerika Serikat, Ini Nasib Xiaomi, Oppo dan Vivo

huawei-diblock-amerika-serikat-ini-nasib-xiaomi,-oppo-dan-vivo

Detik Akurat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memasukkan Huawei Technologies ke dalam daftar hitam perusahaan yang harus meminta izin terlebih dahulu jika mereka ingin melakukan bisnis dengan perusahaan AS.

Sebagai hasil dari peraturan tersebut, Alphabet, perusahaan induk Google menangguhkan kerja sama dengan Huawei dan tidak akan mendukung pembaruan perangkat Android berbasis Huawei.

Bloomberg melaporkan bahwa pembuat chip AS, Intel, Qualcomm dan Broadcom juga untuk sementara menangguhkan kerja sama dengan Huawei. Pabrikan chip Jerman Infineon Technologies juga mengikuti. Selang beberapa hari kemudian, Departemen Perdagangan AS melonggarkan beberapa sanksi dalam bentuk perangkat Huawei masih bisa mendapatkan pembaruan dari Google dan perangkat lunak lain selama 90 hari ke depan.

Namun, Huawei masih tidak dapat membeli perangkat, suku cadang dan komponen dari perusahaan AS, seperti dikutip oleh Reuters. Penelitian Counterpoint menyatakan bahwa hingga kuartal keempat tahun 2018, ada lima produsen ponsel Cina yang mengendalikan pasar ponsel, Huawei (28%), Oppo (20%), Vivo (12%), Xiaomi (9%) dan Meizu ( 2%).

Untungnya, Vivo, Oppo, Xiaomi, dan Meizu tidak akan terseret dalam vortex case Huawei karena empat produsen smartphone dari China tidak melanggar peraturan AS. Huawei mulai memiliki masalah dengan AS ketika kepemimpinan Presiden Barack Obama. Pada saat itu, pemerintah AS mencurigai Huawei telah menipu bank-bank AS untuk menggunakan layanan perbankan AS untuk bertransaksi dengan Iran.

Meskipun Iran sedang dikenai sanksi ekonomi oleh AS. Perusahaan yang berpusat di AS dilarang memiliki hubungan bisnis dengan Iran. Saksi ini dijatuhkan oleh AS karena masalah pengembangan nuklir di Iran. Tersangka dalam kasus ini adalah Meng Wanzhou, CFO Huawei serta putra Ren Zhangfei. Dia ditahan di Kanada atas permintaan AS dan sedang diekstradisi ke Amerika Serikat.

Tuduhan lain yang dihadapi Huawei terkait dengan pencurian teknologi dan spionase AS. AS menuduh Huawei mencuri rahasia dagang milik T-Mobile US Inc. Acara ini berlangsung antara 2012-2014. T-Mobile menuduh Huawei mencuri teknologi yang disebut “Tappy,” teknologi yang meniru jari manusia dan digunakan untuk menguji ponsel pintar.

Badan Intelijen AS juga menuduh perangkat teknologi internet 5G Huawei dapat digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai AS. Tuduhan itu semakin diperkuat oleh latar belakang Ren Zhangfei (Pendiri Huawei) yang adalah mantan perwira militer Tiongkok dan anggota Partai Komunis Tiongkok.

Ren Zhengfei membantah tuduhan spionase, mengatakan Huawei independen dan tidak akan tunduk pada keinginan pemerintah China. Huawei juga menjamin bahwa perangkat mereka sangat aman. Ren Zhengfei mengatakan tuduhan itu bersifat politis, bukan masalah keamanan perangkat.

Detik Akurat

 

Baca Juga :

Terjebak 37 Jam di Sumur, Kakek Ini Makan Kodok dan Minum Air Kotor

Redmi 7A Dirilis Bareng K20 28 Mei

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in TEKNOLOGI