Connect with us

NEWS

Taiwan Tolak Visa 20 Mahasiswa RI yang Tidak Bisa Berbahasa Mandarin

taiwan-tolak-visa-20-mahasiswa-ri-yang-tidak-bisa-berbahasa-mandarin

Detik Akurat – Sebanyak 20 mahasiswa warga negara Indonesia yang mengajukan visa untuk berkuliah di Taiwan menerima penolakan oleh Kementerian Luar Negeri setempat. Para mahasiswa itu dianggap tidak mampu berbahasa Mandarin dan juga tidak memadai secara finansial.

Dikutip dari Taiwan News pada hari Jumat (01/02/19), ada sebanyak 57 WNI yang ingin berkuliah di Universitas Taiwan Shoufu. Keputusan Kemlu Taiwan ini mendapatkan kritik keras dari profesor universitas tersebut.

Meski mendapat kritik, pihak Kemlu Taiwan tetap berdalih bahwa kantor perwakilan mereka di Indonesia mendapati para mahasiswa tersebut tidak memadai secara finansial. Selain itu, pengetahuan mereka akan bahasa Mandarin ataupun Inggris dianggap tidak cukup untuk memulai kuliah di Taiwan.

Sementara itu ada sebanyak 17 mahasiswa yang masih ditinjau oleh para otoritas Taiwan. Selebihnya ada 20 lainnya yang merupakan peraih beasiswa dari perusahaan pertambangan Indonesia. Isu mengenai perkuliahan WNI di Taiwan pernah muncul beberapa waktu yang lalu. Sekitar akhir Desember 2018 hingga awal Januari 2019, ramai diberitakan mengenai mahasiswa RI yang dipaksa untuk bekerja.

Kabar mengenai dugaan kerja paksa tersebut diawali dengan laporan anggota parlemen Taiwan, Ko Chieh En. Laporan tersebut menyatakan bahwa para mahasiswa bekerja dari Minggu hingga Rabu dengan jam kerja mulai pukul 07.30 – 19.30 waktu setempat.

Pihak kampus, Universitas Hsin Wu dengan keras membantah adanya pemberlakuan kerja paksa ke peserta didik mereka. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) juga menepis adanya dugaan kerja paksa yang dituduhkan. Meski begitu, PPI Taiwan pada akhirnya mengakui adanya kelebihan jam kerja.

Detik Akurat

 

 

Baca Juga : 

Warga Prancis Kabur dari Sel Polda NTB, Penyidik Undang Ahli Besi

Mantan Bos Starbucks Calonkan Diri Jadi Presiden Gantikan Trump, Rakyat Amerika Ancam Boikot

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS