Connect with us

INTERNASIONAL

Rupiah Kembali Kuat Ke Level Rp 14.367 per USD

rupiah-kembali-kuat-ke-level-rp-14-367-per-usd

Detik Akurat – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak semakin kuat di perdagangan hari ini, Rabu (19/12/18). Pagi ini, Rupiah telah dibuka pada level Rp 14.435 per USD atau telah menguat dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.501 per USD.

Rupiah masih melanjutkan penguatan setelah pembukaan. Tercatat untuk nilai tukar saat ini berada di level Rp 14.367 per USD.

Anton Gunawan selaku Kepala Ekonom Bank Mandiri turut memprediksikan rata-rata nilai tukar Rupiah per dolar Amerika Serikat akan berada pada kisaran Rp 14.900 per USD pada tahun 2019.

Ia juga mengakui bahwa prediksi nilai tukar Rupiah yang disampaikan pihaknya berbeda dengan prediksi yang disampaikan oleh pemerintah sebagaimana yang telah tercantum dalam RAPBN tahun 2019, yaitu Rp 15.000 per USD.

Proyeksi tersebut telah dilihat berdasarkan perkiraan bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali ke level 3 persen sampai 3,5 persen.

“Dugaan kami rata-rata nilai tukarnya sebesar Rp 14.900 per USD. Kalau untuk APBN rata-rata pakai Rp 15.000. Tapi dengan catatan suku bunga, The Fed naiknya tiga kali. Jadi dari 3 persen sampai 3,5 persen,” ungkapnya.

Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa kondisi perekonomian global dan domestik yang mulai membaik juga pastinya akan mengurangi tekanan terhadap Rupiah. Salah satunya indikator perbaikan ekonomi adalah harga minyak yang diprediksi akan turun kemudian cenderung stabil.

“Masalah lain geopolitik yang paling besar terkait dengan kenaikan harga minyak. Di tahun 2018 awal naik tinggi, tetapi jelang akhir tahun kecenderungannya akan turun, sehingga lebih datar dan stabil hingga tahun depan,” jelasnya.

“Keseluruhan kami lihat dari global dan domestik, kelihatannya kok di tahun 2019 sedikit lebih baik daripada tahun 2018. Risiko yang terjadi tentunya sudah banyak terjadi di tahun 2018, termasuk dengan depresiasi Rupiah hingga 13 persen, meskipun sekarang sudah membaik. Kelihatannya, tahun depan tidak begitu besar, meski masih ada tekanan dari global,” imbuhnya.

( Detik Akurat )

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in INTERNASIONAL