Connect with us

NEWS

Mulai Panik, Kubu Prabowo Akui Sengaja Buat Narasi Kecurangan Pemilu

mulai-panik-kubu-prabowo-akui-sengaja-buat-narasi-kecurangan-pemilu

Detik Akurat Narasi potensi terjadinya kecurangan pemilu selalu digaungkan oleh kubu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Narasi ini diakui merupakan bentuk peringatan kepada lembaga penyelenggara pemilu.

“Itu hanya untuk meyakinkan kepada aparat dan petugas untuk benar-benar bekerja dengan hasil yang jujur,” kata Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf ketika dihubungi.

Cucu KH Hasyim Asyari pendiri Nahdhatul Ulama (NU) itu melihat akhir-akhir ini banyaknya potensi kecurangan muncul. Narasi kecurangan yang selalu digaungkan semata hanya bentuk peringatan kepada aparat dan penyelenggara pemilu agar berlaku dengan adil dan jujur.

“Kita hanya memberi warning kepada petugas, pemerintah, KPU agar benar-benar jujur dan adil. Intinya kita yakin kalau jujur dan adil siapa pun pemenangnya pati akan kita terima,” tegas Gus Irfan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Johnny Plate menilai kubu 02 saat ini mulai panik. Kesempatan untuk menang semakin menipis, tidak ada cara lain selain terus menggencarkan seolah ada kecurangan masif di Pilpres 2019.

“Itu hanya wujud dari kepanikan. Jangan panik dan ikutilah proses demokrasi. Sudah ada undang-undangnya dan aturannya kalau memang ada yang merasa dirugikan dalam penyelenggaraannya ya ikut aturan undang-undang,” tegas Plate.

Sebagai peserta pemilu, seharusnya kubu 02 turut bertanggung jawab untuk menjaga legitimasi penyelengara pemilu. Legitimasi kepada KPU akan menghasilkan pemimpin pilihan rakyat sesuai dengan amanat dari konstitusi.

“Penyelenggara pemilu sudah bekerja dengan sungguh-sungguh dan bersama-sama kita harus jaga kualitasnya dilaksanakan menghasilkan pemimpin yang juga disukai oleh seluruh rakyat,” kata Plate.

Ancaman kepada lembaga penyelenggara pemilu bukanlah ciri-ciri demokrasi. Hal itu mencerminkan calon pemimpin yang otoriter yang tidak cocok di era demokrasi seperti saat ini.

“Jangan ancam mengancam kalau ancaman itu otoritarian mindset. Itu sangat tidak cocok di era demokrasi sekarang,” tandasnya.

Detik Akurat

 

Baca Juga :

Menantu Tega Bakar Mertua Pakai Bensin

Ibu dari Pelaku Mayat dalam Koper : Anakku Jahat Banget

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS