Connect with us

NEWS

WhatsApp berencana Membatasi Penerusan Pesan

WhatsApp

Detik Akurat Salah satu media sosial, yang kita kenal WhatsApp belum memenuhi janji untuk melakukan pembatasan penerusan pesan (forward messages) yang seharusnya berlaku mulai hari ini (22/1). Saat ini batasan maksimal penerusan pesan global masih 20 pesan.
Perencanaan pembatasan pesan WhatsApp diperkuat dengan ucapan Menkominfo Rudiantara yang mengatakan pembatasan akan diberlakukan pada Selasa (22/1) pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan informasi dari Lead of Public Affair Whatsapp Carl Woog, pembatasan ini akan berlaku ketika Anda memperbarui aplikasi di Google Playstore atau Apple AppStore. WhatsApp berencana membatasi penerusan pesan maksimal hanya lima kali. Kendati demikian, pantauan CNNIndonesia.com hingga berita ini ditulis pengguna masih bisa meneruskan pesan ke 20 pengguna atau grup sekaligus. Tak hanya itu, notifikasi pembaruan aplikasi WhatsApp untuk perangkat Android dan iOS juga masih belum tersedia.

Senada, pada saat mencoba meneruskan pesan lewat WhatsApp Web, CNNIndonesia.com juga masih bisa meneruskan pesan ke 20 orang atau grup sekaligus.

CNNIndonesia.com telah menghubungi WhatsApp, namun belum mendapatkan respons dari salah satu media sosial tersebut .

Sebelumnya, dalam hal kebijakan WhatsApp untuk membatasi penerusan pesan ini pertama kali diberlakukan di India akibat dampak negatif yang sangat parah. Bahkan penyebaran hoaks ini memakan korban jiwa.  Seorang pria bernama Mohammad Azam pada Juli 2018 tewas dihakimi 2 ribu orang karena rumor hoaks bahwa dia mengincar anak-anak.

Menurut kepolisian setempatm bahwa Azam hanya menawarkan coklat untuk anak-anak di daerah tersebut. Rumor dalam  penculikan anak membuat tindak kekerasan dan pembunuhan itu terjadi. Tindakan yang dilakukan ini masih terus terjadi dua minggu lalu, tak lama setelah WhatsApp meluncurkan beberapa fitur pencegah hoaks.

WhatsApp menolak untuk memberikan komentar terkait berita ini. Namun, dalam suratnya kepada pemerintah India, WhatsApp menuebut bahwa mereka prihatin dengan menyebarnya tindak kekerasan di India dan akan proaktif untuk mencegah penyalahgunaan aplikasinya.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS