Connect with us

INTERNASIONAL

#SaveRahaf, Putri Gubernur Saudi Yang Kabur karena Takut Dibantai Keluarga

saverahaf-putri-gubernur-saudi-yang-kabur-karena-takut-dibantai-keluarga

Detik Akurat – Para warganet dunia digemparkan oleh seorang gadis remaja asal Arab Saudi yang melarikan diri dari keluarganya dan bersembunyi di Thailand. Lewat tagar #SaveRahaf, kasus ini menemukan titik terangnya dan gadis ini pun mendapatkan perlindungan.

Sebuah akun Twitter yang dibuat oleh seorang remaja perempuan asal Arab Saudi. Ia adalah perempuan 18 tahun yang menerima penolakan saat masuk ke Thailand karena berusaha kabur dari ancaman pembunuhan oleh keluarganya.

Rahaf Mohammed Al-Qunun, mengunggah cuitan pertamanya dalam bahasa Arab ketika ia berada di bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. Cuitan yang dibuat Rahaf tersebut berbunyi “Saya gadis yang melarikan diri ke Thailand. Hidup saya dalam bahaya bila saya dipaksa kembali ke Arab Saudi.”

Setelah cuitan pertamanya, Rahaf terus mengunggah cuitan hingga lima jam berikutnya. Rahaf mengatakan bahwa dirinya mengalami pelecehan dan diancam oleh keluarganya sendiri di Arab Saudi.

Tidak lama setelah cuitan Rahaf terunggah di media sosial, sebuah kampanye dengan tagar #SaveRahaf menyebar di berbagai media sosial. Tagar #SaveRahaf disebarkan oleh jaringan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia. Tidak hanya itu, namun tagar #SaveRahaf di media sosial, membuat salah seorang aktivis AS asal Mesir, Mona Elthaway, menerjemahkan seluruh cuitan Rahaf di akun Twitternya dan menyebarkannya lebih luas lagi.

“Saya sebenarnya ragu apakah akun tersebut memberikan fakta, tapi saya melanjutkan meretweet semua kicauan akun tersebut,” ujar Mona.

Di belahan Bumi yang lain, tepatnya di Sydney, Australia, seorang jurnalis video melihat cuitan Mona Elthaway yang meretweet cuitan Rahaf dan tertarik untuk ikut terlibat dalam kasus Rahaf. Sophie McNeill yang berasal dari stasiun televisi Australia Broadcast Corp mulai membalas cuitan langsung ke Rahaf dan mereka mulai berkomunikasi secara pribadi.

Phil Robertson selaku Wakil Direktur Asia untuk Human Rights Watch mulai memperhatikan cuitan Rahaf dan meretweet kasus ini. Robertson menghubungi Rahaf secara langsung. Hingga pada akhirnya tagar #SaveRahaf mampu menggerakan pemerintah Thailand untuk memaksa Rahaf masuk ke pesawat yang akan mengembalikannya ke keluarganya di Kuwait.

Rahaf akhirnya diizinkan untuk masuk bisa Thailand. Rahaf melakukan proses pencarian suaka di negara ketiga melalui badan pengungsi milik PBB, UNHCR. Di bawah sistem hukum syariah yang saat ini sudah diterapkan di Arab Saudi, keluar dari agama Islam merupakan salah satu bentuk kejahatan yang akan mendapatkan hukuman mati. Meski sampai saat ini belum ada kasus yang sama selama beberapa dekade terakhir.

Detik Akurat

 

Baca Juga : 

Laki Laki Tercantik Di Dunia

Suku Mosuo, Wanita Boleh Gonta Ganti Pasangan

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in INTERNASIONAL