Connect with us

EKONOMI

RI Utang Luar Negeri Kuartal I 2019 Tembus Rp5.520 Triliun

Detik Akurat – Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri Indonesia (ULN) US $ 387,6 ​​miliar atau sekitar Rp5.520 miliar. Utang tumbuh 7,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.

Peningkatan dalam pertumbuhan hutang luar negeri terutama disebabkan oleh transaksi penarikan bersih dari hutang luar negeri dan efek dari penguatan nilai tukar rupee terhadap dolar AS. Meskipun berdasarkan sumbernya, peningkatan utang terutama berasal dari peningkatan utang luar negeri swasta.

Menurut data BI, pertumbuhan utang luar negeri pemerintah relatif stabil pada kuartal pertama 2019. Sampai akhir kuartal pertama 2019, utang luar negeri pemerintah adalah US $ 187,7 miliar atau tumbuh sebesar 3, 6 persen per tahun, relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya. 3,3 persen.

Evolusi ini dipengaruhi oleh peningkatan entri investor asing di pasar sekuritas pemerintah dalam negeri (SBN) dan penurunan jumlah SBN dalam mata uang asing. Ini sejalan dengan pelunasan obligasi global yang jatuh tempo pada Maret 2019.

BI mencatat bahwa pengelolaan utang luar negeri pemerintah adalah prioritas untuk membiayai pembangunan, dengan sebagian besar di beberapa sektor, yaitu, sektor pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial (18,8 persen dari total utang luar negeri pemerintah). pemerintah), sektor konstruksi (16,3 persen), sektor jasa pendidikan (15, 7 persen), administrasi pemerintahan wajib, pertahanan dan jaminan sosial (15,1 persen), dan jasa keuangan dan asuransi (14,4 persen).

Sementara posisi utang luar negeri swasta pada akhir kuartal pertama 2019 tumbuh 12,8 persen, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 11,3 persen. Utang luar negeri swasta didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor manufaktur, sektor listrik, gas, uap / air panas dan udara (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian .

Pangsa utang luar negeri di empat sektor terhadap total utang luar negeri swasta mencapai 75,2 persen.

BI juga mengatakan bahwa struktur hutang luar negeri Indonesia tetap sehat. Kondisi ini tercermin, antara lain, dalam hubungan antara utang luar negeri Indonesia dan produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal pertama 2019, yang relatif stabil pada 36,9 persen.

Selain itu, struktur utang luar negeri Indonesia juga masih didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi 86,1 persen dari total utang luar negeri. Dengan perkembangan ini, menurut BI, utang luar negeri masih terkendali dengan struktur yang sehat, meskipun utang luar negeri Indonesia telah meningkat.

 

Baca Juga :

Terduga Pelaku Mengaku Korban yang Minta Dimutilasi di Pasar Besar Malang

Bukan Rian Subroto, Ternyata Ini Orang yang Pesan Hotel Untuk Vanessa Angel

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in EKONOMI