Connect with us

POLITIK

Polisi Sita 80 Amplop Berisi Uang Dari OTT M Taufik

Detik Akurat – Kepala Kepolisian Metro Jakarta Utara, Komisaris Budhi Herdi Susianto mengatakan dia telah menyita sebanyak 80 amplop ketika menangkap Carles Lubis di dekat Pos Komando Victoria Partai Gerindra M Taufik di daerah Warakas di utara. dari Jakarta.

Carles, yang merupakan koordinator saksi-saksi dari Calon Partai Gerindra M. Taufik, ditangkap oleh Operasi Penangkapan Manual (OTT) sehubungan dengan kasus kebijakan moneter yang diduga.

“Sebenarnya, ini masih Badan Pengawas Pemilu, dan kebetulan kita berada disana , kita hitung ada 80 amplop,” kata Budhi di Mapolres Metro, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).

Kombes Budhi mengatakan bahwa pihaknya ada pada saat penangkapan karena bagian dari Penegakan Hukum Terpadu atau Gakkumdu. Ketika amplop diperiksa, terdapat uang kertas 100.000 rupiah terisi didalamnya.

“Kami sama sama menghitung, jadi saya hanya melihat dan melihat bahwa itu adalah daun merah,” jelasnya.

Kombes Budhi menambahkan, amplop yang sudah dibuka berisi Rp 500 ribu. Namun, sampai sekarang ini , pihak kepolisian belum membuka semua amplop yang disita terkait dengan kasus dugaan kebijakan moneter.

“Setiap amplop berisi Rp 500 ribu,” katanya.

Sebelumnya, Bawaslu Jakarta Utara menangkap seseorang yang dicurigai ingin melakukan kebijakan uang. Tersangka pelaku ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di dekat Posko Pemenangan Caleg Partai Gerindra M Taufik.

Taufik adalah Ketua DPD Gerindra DKI. Penangkapan terjadi di daerah Warakas, di utara Jakarta.

“Dia ditangkap pada pukul 17:30 WIB di daerah Warakas, di depan rumah Pak Taufik, dalam posisi kemenangannya,” kata anggota Bawaslu Mochammad Dimyati Jakarta Utara kepada wartawan.

Dimyati mengatakan Pusat Aplikasi Hukum Terpadu (Gakkumdu) masih melakukan lebih banyak pemeriksaan terhadap Charles. Dimyati mengatakan ia belum dapat menentukan apakah ada atau tidak ada partisipasi dalam dugaan kebijakan moneter dengan M. Taufik.

 

Baca Juga :

Miris ! Siswi SMA Disetubuhi Berkali kali

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in POLITIK