Connect with us

NEWS

Penulis di China Sebut Negaranya Sebagai Ancaman Seluruh Dunia

penulis-di-china-sebut-negaranya-sebagai-ancaman-seluruh-dunia

Detik Akurat – Seorang penulis terkenal asal China menyebutkan bahwa negaranya merupakan ancaman untuk seluruh dunia. Menurut Liao Yiwu, penulis sekaligus pengkritik pemerintah China itu, akan lebih baik bagi umat manusia bila China terbagi menjadi menjadi 10 negara atau lebih.

“Impian saya adalah bahwa negara China terbagi menjadi 10 atau lebih negara. Karena China dalah ancaman bagi seluruh dunia,” ujarnya seperti dikutip kantor berita AFP pada hari Sabtu (06/04/19).

Hal tersebut disampaikan di saat buku terbarunya “Bullets and Opium” dirilis di Prancis. Liao pernah dipenjara karena menulis puisi dengan judul “Pembantaian” tentang aksi protes di Lapangan Tiananmen.

Buku terbarunya “Bullets and Opium” dilarang beredar di China. Buku tersebut mengangkat kisah tentang puluhan korban pembantaian di Tiananmen saat pasukan China membunuh ribuan demonstran pro-demokrasi di Beijing di tahun 1989 silam. Pembantaian yang juga dikenal sebagai “Insiden 4 Juni” itu adalah hal yang sangat tabu di China.

Liao telah mengasingkan diri ke Berlin, Jerman sejak tahun 2011. “Kembali ke China bukanlah masalah besar untuk saya. Saya ingin kembali ke kampung halaman saya di Sichuan — saat negara itu merdeka. Maka saya akan senang untuk bisa kembali,” ujar pria tersebut.

Liao mengatakan bahwa dirinya sangat pesimistis akan negaranya di bawah pemerintahan otoriter Presiden Xi Jinping. “Tiga puluh tahun yang lalu, kami pikir kami bisa berkembang menuju demokrasi,” cetus Liao.

Liao bersikeras bahwa Tiananmen merupakan titik balik yang besar dalam sejarah China baru-baru ini. “Bagi saya dan untuk semua China, itu adalah momen bencana,” tutur pria berumur 60 tahun itu.

“Anda tidak bisa menyebut pembantaian itu di China, itu sangat tabu. Perjuangan saya adalah membuat kebenaran tentang apa yang telah terjadi dan harus diketahui oleh sebanyak mungkin orang,” tandasnya.

Dikatakannya dalam tiga dekade telah berlalu sejak pembantaian Tiananmen, namun “kita masih belum tahu jumlah korban yang pasti,”

Kelompok-kelompok HAM meyakini bahwa antara 2.600 dan 3.000 orang tewas usai sekitar 200 ribu tentara dikerahkan untuk mengepung Beijing dalam peristiwa pembantaian di Tiananmen.

Detik Akurat

 

Baca Juga :

Keterlaluan, 22KG Plastik Ditemukan di Perut Paus Hamil

Biar Aerodinamis, Pria Ini Bugil di Bandara

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS