Connect with us

POLITIK

Massa Riuh Teriak Presiden, Prabowo Bongkar Bukti Kecurangan

Detik Akurat – Ketua Kandidat Nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengungkapkan fakta kecurangan dalam Pilpres di kawasan Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Selasa (14/5).

Dari informasi yang dikumpulkan, acara ini dihadiri tidak hanya oleh pasangan calon untuk pemilihan presiden, tetapi juga oleh tim dari Badan Pemenang Nasional dan beberapa sukarelawan yang mendukung Prabowo-Sandi.

CNNIndonesia.com membuat tindak lanjut di tempat itu dari jam 14:00. Di Indonesia bagian barat, ratusan relawan kompak hadir dengan mengenakan kaus biru dan celana krem, seragam khas untuk pendukung Prabowo-Sandi.

Relawan yang hadir kebanyakan adalah ibu atau ibu. Selain itu, untuk memastikan kegiatan, beberapa kelompok paramiliter Front Pembela Islam (FPI) sedang menunggu di pintu masuk untuk mengendalikan para tamu yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Prabowo tiba sekitar pukul 15.50 WIB. Dia hadir bersama Sandiaga dan presiden BPN, Djoko Santoso dan Amien Rais, serta Hashim Djodjohadikusumo.

Dengan menghadiri lokasi tersebut, Prabowo langsung berteriak sebagai presiden. Dia juga disambut oleh lagu-lagu dan Mars dan sorak-sorai dari sukarelawan.

“Selamat datang di Presiden kita, Presiden untuk periode 2019-2024,” kata pembawa acara, yang langsung disambut dengan hiruk pikuk dan tepuk tangan dari para sukarelawan yang hadir.

Acara ini diadakan untuk mengungkap fakta dan kecurangan dalam pemilihan presiden 2019. Dikatakan bahwa Prabowo, Sandi dan beberapa pejabat BPN membuka bukti yang mereka temukan selama pemilihan presiden 2019.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin tidak akan mematuhi undangan Sandiaga Uno untuk menghadiri presentasi data tentang dugaan penipuan Pemilu Presiden 2019 hari ini, Selasa (14/5), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Sementara itu, juru bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan sebelumnya bahwa pihak-pihak yang merasa dicurangi harus memberi tahu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Menurut Arya, memberi informasi kepada Bawaslu lebih baik daripada membuat keriuhan untuk membangun pendapat.

“Jika mereka memang memiliki informasi penipuan dan menyebutkannya, Bawaslu diberitahu, apakah ini yang mereka cari untuk mendapatkan keadilan, kebenaran atau membangun opini? Kami melihat bahwa ini lebih pada membangun opini, bukan mencari kebenaran,” kata Arya. ke CNNIndonesia.com.

Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno sebelumnya mengundang Jokowi-Ma’ruf TKN untuk menghadiri presentasi data tentang dugaan penipuan dalam Pemilihan Presiden 2019.

Sandi mengatakan bahwa ini dilakukan untuk menciptakan kesan terbuka di semua sisi.

 

Baca Juga :

Identitasnya Sudah Diketahui, 2 Perempuan Saat Video Penggal Jokowi Dibikin

Kasus Mayat Terbakar Di Mojokerto: Korban Sempat ke Resto & Pesta Miras di Rumah Pelaku

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in POLITIK