Connect with us

NEWS

Cegah Kecelakaan, IMI Siapkan Panduan Konvoi Motor

DetikAkurat, Jakarta – Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai induk organisasi otomotif di Indonesia serta sebagai fasilitator dan regulator kegiatan otomotif di Indonesia berinisiatif membuat standardisasi pelaksanaan kegiatan mobilitas. Salah satunya, IMI akan membuat panduan berkendara motor secara berkelompok seperti konvoi.

IMI akan menerbitkan “BJB Standardisasi Tata Cara Berkendara Sepeda Motor Berkelompok”. Dalam pembuatan standardisasi tata cara berkendara sepeda motor berkelompok, IMI menugaskan satu tim khusus yaitu Tim Mobilitas untuk menghasilkan standardisasi dalam bentuk buku dan video panduan. Pembuatan panduan berkendara motor berkelompok ini ditugaskan kepada 16 biker yang dipilih dari berbagai klub motor di Indonesia.

“Tujuan pembuatan standardisasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya komunitas atau klub sepeda motor, dan pengguna jalan raya umumnya,” kata Sadikin Aksa, Ketua Umum IMI dalam siaran pers.

Sebelum meluncurkan panduan berkendara dalam bentuk buku dan video, 16 bikers yang ditunjuk ditugaskan untuk melaksanakan touring yaitu berkendara berkelompok dengan mengambil rute Cikarang-Cirebon-Bandung-Jakarta. Kegiatan itu diawali dengan pelatihan teori selama dua hari untuk seluruh bikers Tim Mobilitas yang ditugaskan. Selama PSBB, kegiatan itu tetap dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Setiap peserta sebelum keberangkatan melakukan rapid test dan mengantungi surat keterangan sehat dari fasilitas kesehatan.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang juga Pembina IMI menyatakan dukungannya atas terbentuknya Standardisasi Tata Cara Mengemudi Berkendara Sepeda Motor Berkelompok. “Di Indonesia tercatat ada lebih dari 2.800 kecelakaan dan lebih dari 548.000 pelanggaran lalu lintas. Dari trennya, pemilik kendaraan roda dua di Indonesia ini sudah hampir melampaui 120 juta, dan pertumbuhannya luar biasa yaitu 9% sedangkan pertumbuhan jalan hanya 1,9%,” ujar Bamsoet.

“Jalan di Indonesia dikuasai oleh pengguna roda dua yaitu sekitar 87,3% dan sisanya pengguna kendaraan lain. Oleh karena itu sudah perlu untuk membuat standardisasi. Saya mengapresiasi IMI yang menginisiasi acara ini agar ke depan berkendara berkelompok harus tahu tekniknya. Mungkin kita paham dalam mengendarai sepeda motor, tapi dalam berkelompok kita harus tahu kapan tarik gas, kapan menjaga jarak, karena ini sebuah tim, maka harus seirama. Jadi memang banyak hal yang harus dipahami dalam berkendara berkelompok,” tegas Bamsoet.

Dalam pelaksanaan touring dan pembuatan panduan “BJB Standardisasi Tata Cara Mengemudi Berkendara Sepeda Motor Berkelompok” ini, IMI Mobilitas juga menyematkan empat pilar yaitu wisata, sosial, road safety dan aksi lingkungan hidup.

“Dalam touring dibuat standardisasi termasuk safety gear, formasi touring, dan lain-lain. Panduan ini akan dikemas dalam instruksi video tata cara melakukan berkendara berkelompok. Video ini nantinya bisa diunduh gratis oleh masyarakat umum,” sebut Joel D. Mastana, Sekretaris IMI Mobilitas.

Nantinya, para bikers Tim Mobilitas membuat panduan instruksi berkendara seperti penggunaan safety gear, formasi konvoi seperti dalam keadaan jalan macet, penggunaan hand-signal, aturan dalam melewati jalan tikungan, pengereman, manajemen perjalanan, dan lain-lain. Di dalam panduan juga terdapat aturan dalam pelaksanaan protokol kesehatan new normal dalam mobilitas.

Dalam rangkaian kegiatan touring pembuatan panduan ini, Tim Mobilitas juga menyempatkan diri mengunjungi salah satu pusat rehabilitasi primata, Aspinall Foundation Ciwidey, Bandung. Di sana, IMI Mobilitas juga menyerahkan donasi.

“Tujuan mengunjungi Aspinall Foundation adalah untuk mensosialisasikan kepada masyarakat otomotif Indonesia agar mulai mencintai dan mulai melakukan aksi menjaga lingkungan hidup untuk anak cucu Indonesia dan dunia. Ingat, alam tidak butuh kita, kita butuh alam,” tegas Joel.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in NEWS