Connect with us

TRAVEL

Bekas Pabrik Gula yang Jadi Rest Area Ngehits Di Brebes

Detik Akurat – Bagi pemudik yang pulang dari Jawa Tengah melalui tol, berhenti di Rest Area KM 260B Banjaratma di Brebes. Ini adalah bekas pabrik gula yang sekarang menjadi tempat istirahat.

Di kalangan pemudik dan pengguna jalan tol, keberadaan rest area itu bagaikan oasis di tengah padang pasir. Tak sedikit tempat istirahat di sepanjang jalan tol hadir dengan keunikan dan kelebihannya.

Pada momen mudik tahun ini, para pelancong yang menggunakan jalan tol yang kembali ke Jakarta dari Jawa Tengah semakin dimanjakan dengan keberadaan rest area Banjaratma 260B KM di Kabupaten Brebes yang telah beroperasi sejak 17 Maret 2019.

Terletak di Jalan Tol Pejagan – Pemalang, Rest Area KM 260B Banjaratma adalah kreasi terbaru dari sinergi BUMN. Sebelum menjadi seperti ini, dulu rest area ini adalah bekas pabrik gula di PG Banjaratma.

Sejarahnya, sebelumnya pabrik gula yang dulu beroperasi pada tahun 1913 di bawah Belanda sebelum akhirnya harus ditutup pada tahun 1998 karena tingginya biaya operasional. Tak berapa lama, bangunan itu ditetapkan sebagai cagar budaya.

Dari yang sebelumnya diabaikan, sinergi BUMN juga memandang PG Banjaratma karena lokasinya yang sangat dekat dengan jalan tol. Pemulihan dimulai sekarang meskipun belum 100% benar. Namun, Banjaratma PG berdenyut lagi sebagai tempat istirahat sekarang.

Saat mudik dari Solo beberapa waktu lalu, kami juga sempat mengunjungi Rest Area KM 260B Banjaratma dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Kebetulan, bangunan bekas pabrik gula itu begitu besar dan terlihat jelas dari kejauhan.

Terkagum-kagum dengan bangunan cagar budaya, saya segera mendorong mobil di tempat istirahat. Suasana masih sepi ketika saya tiba. Tempat parkir masih luas dan banyak yang kiri dan kanan.

Sebenarnya, tujuan saya adalah mengisi bensin kendaraan. Namun, ketika saya tiba tidak ada pompa bensin tersedia. Untungnya, Pertamini tersedia untuk menjual Pertamax hingga Solar.

Sudah mampir, tentu saja sayang jika Anda tidak turun. Dari depan, sekilas masih tampak jelas jejak masa lalu PG Banjaratma di masa jayanya. Dinding bata sedikit terkelupas dan mengungkapkan warna merah aslinya, menunjukkan lamanya perjalanan.

Memasuki itu, kesan lawas pun hilang melalui panorama dalam bentuk deretan stan kuliner dan UMKM diatur dalam satu baris. Sisa-sisa batu bata merah dan besi tua yang digunakan sebagai alat pengolah gula menyatu dengan bangku dan meja saat ini.

Gerai-gerai yang hadir pun beragam, mulai dari penjaja makanan hingga minuman dengan berbagai menu. Bahkan, ada UMKM yang menjual kopi serius seperti di kafe kekinian. Menikmatinya sambil mengagumi bangunan bekas pabrik gula, membuat kesan berbeda.

Bahkan jika diperhatikan, traveler masih dapat menemukan beberapa detail otentik dari bekas pabrik gula. Misalnya, seperti nama pembuat tiang besi yang namanya terukir di sisi tiang ke ubin lama yang menghiasi satu sisi dinding. Pasti cocok untuk anda yang menikmati sejarah.

Baca Juga:

Taman Impian Jaya Ancol Tetap Buka Di Hari Pertama Lebaran, Sedangkan Ragunan Tutup
Tahun 2030 Amsterdam Bersiap Menjadi Kota Tanpa Polusi

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in TRAVEL