Connect with us

TRAVEL

Tiga Candi di Magelang Ini Mirip Rasi Bintang

Detik Akurat – Tak banyak yang tahu, bahwa Candi Borobudur, Pawon dan Mendut di Magelang, Jawa Tengah, menghadap satu arah mata angin yang sama yakni Timur Laut. Jika dilihat secara astronomi, ketiga candi itu berada satu garis lurus dengan rasi bintang Orion.

Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) ‘Penguatan Story Telling Pada Paket Wisata di Kawasan Candi Borobudur’, Asisten Pengajar dari UGM Yogyakarta, Lui Buana, mengatakan bahwa hal ini merupakan keunikan yang perlu digali untuk pengembangan potensi wisata di ketiga Candi ke depan.

“Ini yang membuat Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon istimewa. Zaman dulu kan belum ada teleskop. Belum ada Arkeoastronomi. Tapi pembangunan candi tadi sudah mengikuti ilmu astronomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/8/2019).

Candi Borobudur

Menurut Asisten Pengembangan Wisata Budaya Kementerian Pariwisata, Oneng Setya Harini, cerita rakyat atau folklor yang berkelindan di sekitar Borobudur memang belum digarap dengan maksimal.

Padahal, di negara-negara lain, hal itu merupakan bagian integral dari pariwisata. Salah satunya, adalah legenda ular putih Danau Xi Hu di China.

“Kalau ceritanya dibungkus dengan rapi, pasti banyak yang ingin ke sini. Pasti banyak yang penasaran. Kok bisa ya posisi Borobudur, Mendut dan Pawon sejajar dengan rasi bintang Orion? Dulu lihatnya pakai apa? Yang penasaran dan ingin tahu, ya bisa datang cari tahu jawabannya,” tuturnya.

Candi Mendut

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan Seni Budaya Kemenpar, Tendi Nuralam, mengamini bahwa potensi tersebut bisa dioptimalkan dalam bentuk paket wisata baru.

Cerita yang bisa digali pun cukup banyak. Maklum, rasi bintang Orion identik dengan mitologi Yunani dan Romawi. Ketiga bintang itu menggambarkan seorang pemburu dan dapat membuat orang penasaran terhadap hubungan antara mitologi Yunani dan Jawa.

Candi Pawon

“Ini juga menarik. Dalam khazanah Nusantara, ketiga bintang itu terletak pada sambungan antara bajak dan pegangan bajak pada lintang luku atau waluku yang digambarkan sebagai bajak sawah. Nanti kami siapkan semua ceritanya dengan kemasan menarik,” terangnya.

Menpar, Arief Yahya bilang, menghidupkan narasi Borobudur, Mendut dan Pawon memang amat penting dalam proses perkembangan pariwisata di Indonesia.

“Narasi yang berlimpah di Borobudur, Mendut dan Pawon menurutnya dapat memberikan pengalaman berharga wisatawan. “Narasinya edukatif, menghibur, sarat nilai dan mampu mentransfer emosi pendengarnya dengan kemasan legenda,” jelas Arief Yahya.

Dari kisah yang terus hidup dan berlanjut, lanjut Menpar, muncullah cerita yang memantik setiap pengunjung secara personal untuk menjadi seorang pencerita kepada seseorang lainnya.

“Dengan sendirinya akan menjadi sebuah pelestarian warisan pengetahuan yang terus berkembang dan meluas secara kontekstual. Ini sekaligus meningkatkan pengalaman para wisatawan dalam berinteraksi dengan destinasi yang dipilihnya,” pungkas mantan Dirut Telkom itu.

Baca Juga:

Punthuk Setumbu, Spot Sunrise Favorit di Magelang
9 Fakta Menarik Gunung Semeru

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in TRAVEL