Connect with us

MOVIE

‘The Hustle’: Komedi yang Sama Sekali Tidak Perlu Ada

Detik Akurat – Karma buruk apa yang pernah dilakukan oleh Anne Hathaway di masa lalu sehingga dia harus membintangi salah satu komedi terburuk yang rilis tahun ini. Sebagai seorang aktor, Anne Hathaway hampir selalu berhasil mempersembahkan penampilan terbaik.

Dia bisa menjadi idola remaja yang baik seperti yang ia tunjukkan di dua film ‘Princess Diaries’. Dia menginspirasi begitu banyak orang melalui ‘The Devil Wears Prada’, salah satu film terbaik di dunia, untuk menjadi badass.

Dan Hathaway mampu untuk menampilkan peran yang dramatis. Seperti ‘Rachel Getting Married’ atau bahkan ‘Les Miserables’. Dengan skill akting yang sungguh mumpuni sungguh mengherankan Hathaway bisa tampil membosankan dalam ‘The Hustle’ ini.

Hathaway di sini berperan sebagai Josephine Chesterfield, seorang penipu kelas wahid yang menggunakan kemolekan tubuh dan wajah parasnya untuk menipu pria-pria kaya hidung belang. Dengan balutan gaun-gaun yang sungguh indah dipandang dan make-up yang sungguh flawless, Chesterfield dengan mudah menipu lelaki-lelaki ini tanpa usaha.

Akibatnya Chesterfield bisa tinggal di French Riviera, dengan rumah menghadap laut yang sangat Instagram-able dan dia bisa belanja barang-barang mahal kapan pun ia mau.

Hidupnya berubah ketika ia tidak sengaja bertemu dengan Penny Rust (Rebel Wilson) secara tidak sengaja di dalam kereta. Chesterfield pada awalnya cukup kagum dengan kemampuan Penny Rust yang teknik menipunya tidak secanggih dia. Tapi ketika mereka akhirnya bertemu dan Chesterfield mengangkatnya sebagai muridnya, konflik pun terjadi.

Mereka memutuskan untuk berkompetisi. Siapa yang bisa menipu Thomas Westerbug (Aelx Sharp) duluan dan sukses akan menjadi pemenangnya. Dengan teknik menipu yang sangat berbeda, kedua penipu ini pun duel.

Sebagai sutradara Chris Addison bukanlah orang yang asing dengan genre komedi. Dia adalah salah satu warisan Inggris yang baik. Addison menyutradarai 13 episode ‘Veep’, salah satu serial komedi terbaik sepanjang masa.

Addison juga mempunyai skill menjadi aktor seperti yang ia pertunjukkan melalui ‘The Thick of It’, komedi satir tentang politik di Inggris yang menjadi DNA serial ‘Veep’. Chris Addison tahu benar bagaimana sebuah komedi yang bagus berjalan. Lalu kenapa dia menghasilkan sebuah komedi yang sama sekali tidak lucu? Oh ternyata karena memang skripnya sungguh sungguh busuk.

Ditulis oleh Stanley Shapiro, Paul Henning, Dale Launer dan Jac Schaffer, ‘The Hustl’e memberikan berbagai hal yang menjadikan ‘The Hustle’ salah satu film terburuk tahun ini. Yang pertama adalah karakter yang tidak memorable.

Baik Josephine Chesterfield dan Penny Rust sama sekali tidak original maupun mengesankan. Anne Hathaway harus menggunakan aksen Inggris yang posh untuk membuatnya nampak menarik. Sementara itu Penny Rust adalah Rebel Wilson. Tidak ada bedanya dengan peran-peran yang ia mainkan sebelumnya.

Bahkan lebih parah, apapun yang keluar dari mulut Penny Rust sama sekali tidak ada menarik-menariknya atau bahkan lucu. Bahkan Fat Amy dari serial ‘Pitch Perfect’ saja setidaknya mempunyai amunisi-amunisi one-liner yang kocak.

Kedua adalah plotnya yang tidak menarik. Satu-satunya yang bisa dipuji dari cerita ‘The Hustle’ adalah dia cukup koheren. Tapi selain itu tidak ada yang bisa dipetik dari plot ‘The Hustle’. Semuanya straight-forward, semuanya begitu mudah, semuanya nampak mudah. Padahal menyaksikan film-film seperti ini bagian nikmatnya adalah melihat bagaimana para penipu ini melakukan aksinya.

Sayangnya ‘The Hustle’ tidak memberikan itu. Bahkan twist yang ada di ending film ini sama sekali tidak membuat ‘The Hustle’ naik kelas. Yang terjadi malah kesan mengada-ngada.

Dan yang paling terakhir dan yang paling penting adalah humornya. Tidak ada yang salah dengan slapstick comedy. Will Ferrell menggunakan medium ini sebagai alat utama dia dan film-film dia berhasil membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Blades of Glory adalah salah satu contoh bagaimana broad comedy bisa menjadi alat pengocok perut paling efektif. Jangan lupakan juga salah satu master slapstick comedy yang sangat legendaris, Stephen Chow.

Stephen Chow tahu bagaimana menggunakan slapstick comedy sebagai alat bertutur yang efektif. Shaolin Soccer, Kungfu Hustle dan The Mermaid menunjukkan bagaimana slapstick comedy bisa menjadi sebuah hiburan yang tak tergantikan.

Dan setiap momen komedi yang ada di film itu selalu unforgettable. Semua yang membuat Anda suka dengan slapstick comedy tidak akan Anda temukan di ‘The Hustle’.

Yang hadir dalam ‘The Hustle’ adalah rangkaian adegan-adegan bodoh yang sengaja hadir untuk memaksa Anda tertawa meskipun sama sekali tidak lucu. Seperti semua yang dilakukan oleh Rebel Wilson di film ini. Naik jet dan berputar-putar di udara. Di mana lucunya? Atau memaksa Anne Hathaway mencelupkan french fries ke air kloset supaya Rebel Wilson memakannya. Sungguh menyedihkan.

Yang menarik dari ‘The Hustle’ hanyalah fakta bahwa Rebel Wilson memproduksi film ini dan film ini merupakan semacam remake dari film klasik ‘Dirty Rotten Scoundrels’. Wilson mengganti jenis kelamin dua karakter utamanya menjadi perempuan agar film ini kelihatan oke seperti film-film zaman sekarang. Sayang sekali dia lupa memasukkan hal terpenting yang ada di film komedi yakni tawa.

Baca Juga:

Penonton Kecewa Usai Tonton Ulang ‘Avengers: Endgame’
Sekuel ‘Train To Busan’ Berjudul ‘Peninsula’

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in MOVIE