Connect with us

EKONOMI

Pulsa Buat PNS . Pengamat : Guru Perbatasan harusnya dapat RP 500.000

DetikAkurat.com , Jakarta – Pemerintah dinilai harus mengalokasikan anggaran pulsa untuk tenaga honorer, guru, dosen, serta tenaga medis juga di tengah pandemi Corona sehingga rencana tersebut tidak terbatas hanya kepada pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh kementerian/lembaga (K/L).

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan pemerintah juga harus membedakan besaran anggaran pulsa bagi calon penerima. Dia menyebutkan, seharusnya para guru di perbatasan bisa mendapat alokasi lebih besar.

“Jadi untuk guru yang tinggal di perbatasan harus lebih mungkin bisa Rp 500.000 diberikan kepada guru yang selama ini melayani peserta didik,” kata Trubus.

Kebijakan ini rencananya mulai diterapkan pada awal 2021. Sebelum menjalankan program ini, Trubus mengingatkan pemerintah agar pelaksanaannya berjalan baik yakni menyiapkan data calon penerima, tingkat ketepatan sasaran, transparansi, hingga akuntabel.

Dihubungi secara terpisah, Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai pemberian anggaran pulsa kepada PNS bisa menimbulkan kecemburuan sosial bagi yang tidak menerima.

Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar pemerintah tidak menerapkan kebijakan ini secara pukul rata.

“Saya kira dalam situasi seperti sekarang memang perlu dipilah instansi dan golongan berapa saja yang membutuhkan anggaran pulsa ini, jadi tidak perlu dipukul rata ke semua PNS. Adapun untuk kecenderungan kecemburuan, bisa saja terjadi,” kata Yusuf.

Tidak hanya itu, Yusuf mengatakan rencana mengalokasikan anggaran pulsa terhadap PNS juga dalam rangka mendorong penyerapan anggaran belanja pemerintah. Sebab realisasi pada semester I, belanja pegawai mengalami kontraksi yang dikarenakan pemerintah melakukan realokasi anggaran.

“Nah ketika sekarang proses anggaran sudah lebih pasti, dalam arti pembiayaan yang dibagi dengan BI, mendapatkan pinjaman utang, serta penerbitan utang, pemerintah mencoba mengalokasikan belanja tambahan, termasuk pulsa untuk PNS apalagi dalam mendorong flexible working space,” ungkap Yusuf.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in EKONOMI