Connect with us

INTERNASIONAL

Proses Pencarian MH370 Termahal, Hasil Nihil

Detik Akurat – Bertepatan dengan lima tahun peristiwa hilangnya pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Sejumlah misi pencarian dikerahkan tetapi tak kunjung membuahkan hasil.

Seperti dilansir AFP, Jumat (8/3), pesawat nahas itu hilang pada 8 Maret 2015 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China. Burung besi itu mengangkut 239 orang, termasuk awak.

Setelah lima tahun berlalu, sejumlah serpihan diduga adalah bagian dari pesawat Boeing 777 itu ditemukan di sejumlah lokasi. Penyebab menghilangnya pesawat itu masih menjadi misteri.

Proses pencariannya pun menjadi yang paling besar dan termahal di dunia. Ada lima dugaan menghilangnya pesawat itu.

Kerusakan teknis 

Pertama diduga pesawat itu mengalami kerusakan teknis. Sejumlah pakar menduga terjadi korsleting di perangkat elektronik dalam pesawat MH370 dan asapnya membuat seluruh penumpang dan awak tidak sadarkan diri. Karena pesawat itu dalam mode autopilot dan mengarah ke Samudra Hindia, maka proses pencarian sempat difokuskan ke perairan itu. Pada 2014, Biro Keselamatan Perhubungan Australia menyatakan sempat mendapat laporan pesawat itu tercatat pernah mengalami kekurangan oksigen sebelum penerbangan terakhir.

Pilot mencurigakan

Dugaan kedua adalah hilangnya pesawat itu karena ulah sang pilot, Zaharie Ahmad Shah. Dia sempat dilaporkan tertekan karena urusan keluarga atau kecewa dengan keputusan pemerintah Malaysia yang memenjarakan Anwar Ibrahim dengan tuduhan sodomi. Akan tetapi, hal itu dibantah oleh keluarga. Namun, tiga tahun lalu Zaharie dilaporkan pernah mencoba jalur penerbangan melalui Samudra Hindia menggunakan simulator, tetapi mereka tidak yakin pilot itu dengan sengaja menjatuhkan pesawatnya.

Dugaan teror

Muncul juga dugaan kalau hilangnya MH370 adalah bagian dari sebuah aksi teror, yakni dengan membajak pesawat. Ada beberapa media massa yang menuduh pesawat itu disembunyikan di tempat tertentu Beberapa menuding pesawat itu hendak digunakan untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Gugus Pulau Diego Garcia, dan kemudian ditembak jatuh. Namun, AS membantah dugaan itu.

Dikendalikan jarak jauh

Beberapa pakar menduga pesawat Malaysia Airlines MH370 dikendalikan dari jarak jauh, untuk menggagalkan aksi pembajakan. Dugaan ini menguat karena pada 2006 pemerintah AS memberi hak paten kepada Boeing terkait sebuah sistem kendali jarak jauh. Mereka bisa mengambil alih kendali seluruh pesawat dari pilot atau siapapun ketika terjadi pembajakan. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menyatakan sepakat dengan dugaan itu.

‘Disandera’ Rusia

Pakar penerbangan Jeff Wise empat tahun lalu menyatakan dia menduga MH370 dibajak dan dibawa ke pangkalan militer Rusia di Kazakhstan, kemudian seluruh penumpangnya disandera. Dia menduga hal itu dilakukan sebagai upaya menekan intervensi Blok Barat dalam konflik Ukraina. Kendati demikian, Rusia membantah dugaan itu.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in INTERNASIONAL