Connect with us

KESEHATAN

Ini 14 Jenis Penyakit Mental yang Harus Diketahui

Detik Akurat – Di Indonesia, tingkat penderita penyakit kejiwaan cukup tinggi. Berdasarkan hasil riset pada tahun 2007, penderita di Indonesia mencapai satu juta orang dari total keseluruhan penduduk.

Yang lebih mengejutkan, dalam kurun waktu 10 tahun atau hingga tahun 2017, menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah penderita gangguan kejiwaan melonjak drastis hingga 14 juta penderita.

Terdapat setidaknya 14 jenis gangguan kejiwaan yang bisa dialami oleh seseorang. Mungkin kamu atau orang di sekitarmu pernah mengalaminya?

1. Anxiety Disorders
Anxiety Disorders adalah keadaan di mana seseorang mengalami gangguan kecemasan saat merespons suatu objek atau situasi. Biasanya penderita mengalami rasa ketakutan yang cukup hebat disertai dengan perubahan tanda fisik, antara lain detak jantung yang semakin cepat dan berkeringat.

Kecemasan di tempat umum atau keramaian, kepanikan dan fobia terhadap sesuatu, termasuk dalam Anxiety Disorders ini. Kalau kamu pernah merasa gugup berlebihan ketika tampil di depan umum, kemungkinan kamu mengalami gangguan ini.

2. Mood Disorders
Bila kamu seseorang yang merasa sedih terus-menerus atau pernah mengalami rasa bahagia berlebihan. Kemungkinan kamu mengalami kejiwaan satu ini. Mood Disorders disebut juga gangguan afektif atau gangguan kejiwaan yang memengaruhi perasaan seseorang.

Perpindahan emosional yang ekstrem dari semula bahagia berubah mendadak menjadi sedih juga termasuk dalam gangguan ini, atau yang lebih kita kenal dengan Bipolar Disorders. Gangguan Siklotimik atau perubahan emosi mendadak dalam skala ringan juga termasuk dalam jenis ini, penderita paling lumrah ada di usia remaja.

3. Psychotic Disorders
Gangguan psikotik ini melibatkan kesadaran dan pemikiran yang terdistorsi dalam diri penderita. Dua gejala paling umum dari gangguan ini adalah penderita sering berhalusinasi terhadap suatu gambaran atau suara yang tidak nyata.

Semisal suara-suara yang seolah memanggil namanya, padahal tidak ada suara tersebut. Namun bagi si penderita, suara itu diyakini kebenarannya. Skizofrenia termasuk dalam gangguan psikotik ini.

4. Eating Disorders
Eating Disorders atau gangguan makan ini melibatkan emosi, sikap dan perilaku ekstrem yang memengaruhi berat badan dan makanan si penderita. Merasa selalu kelaparan dimanapun dan kapanpun atau tidak memiliki selera makan sama sekali adalah gejala yang umum untuk diperhatikan.

Anoreksia Nervosa dan Bullmia Nervosa termasuk dalam gangguan ini. Anoreksia Nervosa adalah gangguan makanan yang ditandai dengan penolakan terhadap makanan. Penderita ini merasa takut apabila makanan yang dikonsumsi menyebabkan peningkatan berat badan. Sedangkan Bullmia Nervosa adalah kebalikannya, yaitu memiliki hasrat untuk menyantap makanan terus-menerus. Bullmia Nervosa sering diderita oleh para wanita.

5. Impulse Control and Addition Disorders (ICAD)
ICAD adalah istilah bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan berupa kecanduan terhadap sesuatu. Penderita gangguan ini tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Beberapa contohnya adalah Pyromania (menyalakan api), Kleptomania (mencuri sesuatu) dan gemar berjudi secara kompulsif. Orang yang menderita gangguan ini menjadi sangat terlibat dengan objek kecanduannya sehingga berakibat mereka mengabaikan tanggung jawab atau suatu hubungan dengan orang di sekitarnya.

6. Personality Disorders
Personality Disorders adalah gangguan terhadap kepribadian seseorang. Orang yang memiliki gangguan ini memiliki ciri-ciri kepribadian yang ekstrem dan tidak fleksibel, seringkali menyusahkan orang lain dan / atau sering menyebabkan masalah di pekerjaan, sekolah maupun hubungan sosial.

Cara berpikir si penderita cenderung berbeda dengan masyarakat secara umum, terkesan kaku, sehingga mengganggu fungsi normal penderita terhadap sekitar. Contohnya adalah perilaku antisosial dan sifat paranoid terhadap lingkungannya.

7. Obsessive-Compulsive Disorders (OCD)
Orang dengan gangguan OCD diliputi oleh pikiran atau ketakutan yang konstan terhadap sesuatu, hal ini menyebabkan mereka melakukan rutinitas atau ritual tertentu. Mereka memiliki obsesi dengan pemikiran yang terganggu dan melakukan ritual dengan kompulsif.

Contoh kasusnya adalah ada seseorang yang merasa ketakutan berlebih terhadap kuman, sehingga dia akan terus menerus mencuci tangan dan anggota tubuh lainnya agar terhindar dari kuman. Apakah kamu pernah mengalami hal serupa?

8. Post-Traumatic Stress Disorders (PTSD)
Penderita PTSD memiliki pikiran dan kenangan yang abadi dan menakutkan dari pengalamannya di masa lalu, penderita gangguan ini cenderung mati rasa secara emosional.

Beberapa contoh seseorang memiliki gangguan PTSD yaitu pernah mengalami serangan seksual atau fisik, kematian seseorang yang sangat dia cintai maupun bencana alam yang meninggalkan memori yang sulit untuk dilupakan. Berhubung Indonesia adalah negara yang rawan bencana, kemungkinan besar penderita PTSD di Indonesia cukup banyak ya guys.

9. Stress Response Syndromes
Sindrom Respons Stress (sebelumnya disebut gangguan penyesuaian) adalah sindrom yang terjadi ketika seseorang mengembangkan gejala emosional atau perilaku dalam menanggapi peristiwa atau situasi yang menegangkan.

Penyebabnya mirip dengan PTSD, yaitu bencana alam, kecelakaan, masalah interpersonal (seperti perceraian, kematian seseorang yang dicintai), kehilangan pekerjaan atau penyalahgunaan suatu zat.

Sindrom ini biasanya dimulai dalam waktu tiga bulan dari peristiwa atau situasi dan berakhir dalam enam bulan setelah penyebab stress berhenti atau dihilangkan.

10. Dissociative Disorders
Dissociative Disorders atau gangguan disosiatif adalah gangguan kejiwaan parah atau perubahan dalam ingatan, kesadaran, identitas dan kesadaran umum tentang diri mereka dan lingkungannya bagi si penderita.

Gangguan ini biasanya dikaitkan dengan stress yang luar biasa, yang mungkin diakibatkan dari peritiwa traumatis, kecelakaan atau bencana yang sebelumnya dialami atau disaksikan oleh penderita. Contohnya antara lain gangguan identitas “kepribadian ganda” dan gangguan depersonalisasi.

11. Factitious Disorders
Factitious Disorders disebut juga gangguan pencetus adalah kondisi dimana seseorang secara sadar dan sengaja menciptakan atau mengeluhkan gejala fisik dan / atau emosional untuk menempatkan individu dalam peran pasien atau seseorang yang sedang membutuhkan bantuan.

Buat kamu yang suka bikin alasan sama seseorang, semisal bilang lagi sakit padahal sehat-sehat aja, bisa jadi kamu termasuk pengidap gangguan kejiwaan satu ini loh.

12. Sexual and Gender Disorders
Gangguan seksual dan gender ini termasuk gangguan yang memengaruhi hasrat seksual, kinerja dan perilaku. Beberapa contoh dari gangguan kejiwaan satu ini antara lain, disfungsi seksual, gangguan identitas gender, dan paraphilias (kondisi yang ditandai dorongan, fantasi, atau perilaku seksual yang berulang dan intensif, yang melibatkan objek, aktivitas atau situasi yang tidak biasa dan menimbulkan keadaan stress yang berbahaya).

13. Somatic Symptom Disorders
Somatic Symptom Disorder adalah gangguan fisik yang berasal dari pikiran. Penderita ini mengalami gejala fisik penyakit atau nyeri dengan tingkat kesusahan yang berlebihan dan tidak proporsional. Dan rasa sakit ini tidak dapat dijelaskan secara medis pada umumnya.

Penderita gangguan kejiwaan ini akan merasakan rasa sakit atau nyeri yang berlebihan sehingga mengganggu dan berpotensi menciptakan stress berat.

14. Tic Disorders
Tic Disorders adalah gangguan kejiwaan di mana seorang penderita membuat suara atau suatu gerakan tubuh secara berulang, cepat, tiba-tiba dan diluar kendali (yang disebut dengan Tic). Sindrom Tourette adalah salah satu jenis gangguan yang paling terkenal dari Tic Disorders ini.

Penyakit atau kondisi lain, termasuk berbagai masalah yang berhubungan dengan tidur dan berbagai bentuk demensia, termasuk penyakit Alzheimer, kadang-kadang diklasifikasikan sebagai penyakit mental. Hal ini dikarenakan beberapa penyakit tersebut melibatkan otak manusia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in KESEHATAN