Connect with us

KESEHATAN

Ilmuwan Ungkap Cara Menghentikan Strain Corona Baru

DETIKAKURAT, JAKARTA — Sekelompok ahli meminta pemerintah-pemerintah dunia untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat di masa pandemi. Protokol kesehatan yang sangat ketat ini dinilai sebagai satu-satunya cara untuk mengurangi evolusi dan penyebaran beberapa strain SARS-CoV-2 baru.

Para peneliti dari University of East Anglia (UEA), Earlham Institute, dan University of Minnesota ini memahami saat ini pemerintah di berbagai negara sedang berupaya menciptakan keseimbangan antara kondisi kesehatan dan perekonomian. Akan tetapi, tim peneliti mengatakan beragam stimulus ekonomi dan aktivitas terkait yang digelar di banyak negara tampak memicu peningkatan transmisi orang ke orang.

“Kita memperpanjang rantai transmisi patogen, menyediakan lebih banyak kesempatan (bagi virus) untuk bermutasi dan berevolusi menjadi varian yang lebih jahat,” jelas tim peneliti, seperti dilansir EurekAlert.

Selain itu, tim peneliti juga menyoroti peningkatan virulensi atau R value. Menurut tim peneliti, peningkatan ini juga mungkin dipengaruhi oleh evolusi virus yang membuat mereka mampu menginfeksi manusia dengan lebih lama.

Tim peneliti megatakan kemunculan beragam strain SARS-CoV-2 baru dapat megancam efektivitas vaksin Covid-19 yang saat ini sedang disebarkan. Tim peneliti menilai yang menjadi ancaman bukan hanya strain baru yang sudah ditemukan saat ini, tetapi juga strain baru yang akan muncul di masa mendatang.

“Kita perlu menghentikan evolusi dan penyebaran strain-strain virus yang lebih mematikan sekarang,” jelas tim peneliti melalui jurnal Virulence, seperit dilansir EurekAlert.
Cara terbaik untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat. Tim peneliti menilai protokol kesehatan yang ketat dapat melindungi sistem kesehatan masyarakat, kesejahteraan individu, dan juga masa depan.

“Selama vaksin tetap efektif, serapan vaksin yang lebih tinggi akan menurunkan kematian terkait Covid-19, menekan penyebaran strain virus, dan menurunkan risiko evolusi dari strain virus yang lebih jahat di masa depan,” tukas tim peneliti.

Tim peneliti juga menyampaikan bahwa orang-orang perlu mewaspadai evolusi virus SARS-CoV-2 pada hewan, seperti cerpelai atau kucing, yang diikuti oleh transmisi kepada manusia. Situasi tersebut dapat memberi risiko jangka panjang yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, tim peneliti menilai vaksinasi pada hewan-hewan tertentu yang sudah didomestikasi dapat ikut berperan penting dalam menghambat evolusi virus dan kejadian spillback. Spillback atau spillover merupakan kondisi di mana virus bisa berpindah dari satu spesies ke spesies lain.

“Vaksinasi terhadap sebagian spesies hewan yang didomestikasi mungkin juga penting dalam menekan penyebaran infeksi,” ujar tim peneliti.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in KESEHATAN