Connect with us

KESEHATAN

Dokter Himbau Caleg Lakukan Hal Ini Agar Tak Stres Pasca Kalah Pemilu

Detik Akurat – Untuk menghindari stres setelah kalah dalam pemilihan, para dokter mengimbau Caleg untuk melakukan ini.

Setelah pemilu 2009, Departemen Kesehatan meluncurkan kasus baru gangguan mental. Ini diulang dalam pemilu 2014, yang menunjukkan peningkatan jumlah kasus baru gangguan mental. Ya, kekecewaan itu harus dialami oleh para calon lesgislatif atau para caleg yang gagal dalam pemilihan umum.

Dokter dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, MMB, dari FKUI RSCM, menjelaskan bahwa kekecewaan dan stres adalah faktor utama yang dapat menyebabkan gangguan kejiwaan, yang pada gilirannya mengganggu kondisi fisik. Gangguan mental yang terjadi bisa ringan hingga berat. Gejalanya sendiri berkisar dari sakit kepala, susah tidur, hingga nafsu makan menurun.

Dia melanjutkan bahwa pasien mental juga dapat mengalami depresi hingga kondisi parah seperti psikosis akut.

“Karena stresor ini, berbagai gangguan pada sistem organ dapat terjadi.” Gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor psikologis sering disebut gangguan psikosomatis yang sering dialami karena seseorang sedang stres, kata Dr. Ari di Peluncuran resmi diterima oleh Suara.com.

Dokter melanjutkan Ari, gangguan psikosomatis terjadi karena gangguan keseimbangan otonom, hormon tubuh, gangguan organ tubuh dan sistem pertahanan tubuh. Beberapa kelainan pada organ yang terjadi mungkin berkaitan dengan faktor-faktor yang menyebabkan kelainan tersebut pada organ.

Beberapa keluhan yang mungkin timbul ketika seseorang mengalami stres antara lain sakit kepala, pusing, berjabat tangan, sakit leher, sakit punggung dan otot kaku, berkeringat, terutama di ujung jari kaki dan ujung jari. Kulit dingin dan gatal tanpa alasan yang jelas.

“Mereka juga bisa mengalami sakit dada, mulas, mual, perut kembung dan kembung, serta diare, dan gangguan yang terjadi akibat stres bisa multiorgan,” jelasnya secara rinci.

Gejala fisik yang muncul, kata Dr Ari, dapat dipicu oleh penyakit organik sebelumnya. Oleh karena itu, harus ditentukan bahwa tidak ada penyakit organik sampai dapat disimpulkan bahwa keluhan yang timbul adalah karena penyakit psikosomatik yang disebabkan oleh stres setelah kalah dalam pemilihan.

“Selain itu, stres itu sendiri akan memperburuk penyakit kronis yang ada, beberapa penyakit kronis yang mungkin diperburuk oleh adanya faktor stres, seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, penyakit rematik, baik gangguan seksual sendi maupun non-sendi,” Gangguan buang air kecil, obesitas, kehilangan memori, infertilitas, masalah tiroid (gondok), penyakit autoimun, asma bronkial dan sindrom iritasi usus, “jelasnya secara rinci.

Lantas, bagaimana cara mengatasi situasi ini? Dokter Ari mengimbau para peserta pemilihan untuk siap kalah dan siap menang. Itu berarti mereka siap untuk menahan dampak kekalahan yang mungkin terjadi. Selain itu, dari sudut pandang fisik, Dr. Ari meminta agar peserta pemilihan mencoba untuk tertidur dan makan secara teratur.

“Hindari merokok, alkohol dan suplemen yang memperburuk keadaan, dampak stres akan bertambah buruk ketika kita kehabisan, keluarga harus selalu menemani dan terus mendorong kandidat yang gagal, karena sebenarnya itu adalah kandidat kecil,” lanjut dokter. Ia juga menjabat sebagai dekan FKUI ini.

Dokter Ari juga mendesak rekannya untuk memahami kondisi yang terjadi. Selain merawat fisik, dokter juga didorong untuk memperhatikan masalah psikologis pasien akibat dampak dari pilihan ini.

“Apa yang terjadi adalah permainan dunia dan selalu ada yang menang dan yang kalah, yang penting adalah kita siap menerima kedua kemungkinan itu.” Terus tunduk dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena semua orang memiliki caranya, simpul Dr. Ari. .

 

 

Baca Juga :

Anggota Linmas Di Lumajang Meninggal Akibat Kelelahan Jaga TPS

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in KESEHATAN