Connect with us

EKONOMI

Beberapa Ciri-ciri Protitusi Kelas Atas di Kalangan Artis Indonesia

DetikAkurat.com – Jakarta, Protitusi yang melibatkan artis di Indonesia terungkap satu persatu. Namun hal itu hanya sebagian kecil yang mencuat di muka publik.

Moammar Emka, penulis Jakarta Undercover, menyebut prostitusi artis di Indonesia terbagi menjadi tiga strata. Mulai dari (A), Tengah (B), dan Bawah (C). Namun yang biasa di ungkapkan oleh pihak polisi hanya masuk dalam kategori kelas bawah saja.

Biasanya artis yang masuk dalam strata bawah itu ada skuter (seleb kurang terkenal). Sehingga tarif yang mereka pasang hanya puluhan juta saja dan uangnya akan di transfer melalui bank sesuai orderan.

Lain hal nya dengan kelas A, untuk kelas ini para pemain bisnis prostitusi biasa bermain cantik. Sehingga, orang tak bisa membedakan apakah ini prostitusi atau bukan.

“Misalnya transaksi di kelas atasnya gitu, itu akan susah dinilai sebagai bagian dari prostitusi. Karena memang modusnya nggak ada istilah ketemu di mana, cek-in di mana, transfer via apa. Terus deal gitu,” ujar Moammar Emka.

Bisa dibilang, para pekerja seks komersial ini dipelihara oleh seorang pria hidung belang dalam jangka waktu yang lama. Mereka diberikan tempat tinggal hingga fasilitas mewah.

“Nah kalau kelas atas, sudah ada istilahnya udah pakai kontrak nikah, udah pakai kontrak plesir seks, udah pakai kontrak peliharaan. Jadi udah susah dihitung sebagai prostitusi,” sambungnya.

“Misalnya di kontrak nikah itu saya menemukan fakta menarik, bahwa dia akan di kontrak selama setahun dengan perjanjian yang lumayan, apartemennya di mana, disiapin tempat tinggal, ada asuransinya, ada kendaraannya, ada uang perbulannya berapa,” kata Moammar Emka.

Dalam kelas ini, para PSK memasang banderol unlimited. Tak ada tarif tertentu yang diberikan oleh para pekerja seks komersial itu. Namun kebutuhan mereka harus terpenuhi selama menjadi wanita simpanan.

“Yang paling simple misalnya transaksi yang kontrak plesir, oke sebulan, makan jalan-jalan ke mana biayanya sekian. Tapi hitungannya jadi kayak orang liburan, statusnya bisa macem-macem. Bisa kayak bergaya pacaran. Jadi susah dihitung sebagai bagian dari transaksi prostitusi,” pungkas Moammar Emka.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in EKONOMI