Connect with us

TRAVEL

Penemuan Tengkorak di Situs Warisan Dunia UNESCO

Detik Akurat – Plain of Jars di laos menjadi situs penting UNESCO. Situs ini menjadi misteri karena ada banyak bangunan mirip toples yang ternyata adalah makam purbakala.

Laos punya Plain of Jars sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Seperti namanya, situs ini berupa bangunan mirip toples di area Xiangkhoang Plateau, Laos.

Kawasan ini dibagi menjadi 90 lokasi oleh peneliti arkeolog. Di satu lokasi bisa terdapat sampai 400 toples. Tingginya pun bervariasi, mulai dari satu sampai tiga meter.

Plain of Jars adalah proyek penggalian arkeologis pertama sejak tahun 1930-an. Saat itu, tujuan pembuatan toples-toples ini masih menjadi misteri bagi arkeolog.

Sejak tahun 2016, mulai terlihat secercah harapan dari penggalian arkeologis ini. Para arkeolog menemukan adanya tengkorak di balik bangunan toples ini. Bukan cuma satu, sudah ada

Melihat hal ini, para arkeolog berpendapat bahwa Plain of Jars adalah makam di masa purba. Tim arkeolog yang dipimpin oleh Dr Dougald O’Reilly dari Australian National University memperkirakan tulang-belulang tersebut berusia 2.500 tahun.

Bukan cuma tengkorak, O’Rilley juga mengungkapkan ada 3 jenis penguburan yang dilakukan saat itu. Ada lubang yang penuh dengan tulang bersama dengan blok batu kapur besar.

Sedangkan penguburan lain tulang diletakkan dalam pot keramik. Para Arkeolog menyimpulkan bahwa jenazah harus terurai terlebih dahulu.

Kemudian tulang-belulang akan dikuburkan di bawah bangunan toples. Bangunan silinder tersebut menjadi penanda layaknya batu nisan.

Penelitian mengungkapkan tingginya kematian bayi dan anak dari abad ke-9 sampai 13 masehi. Para peneliti menambahkan bahwa 60 persen dari satu lokasi penelitian ini adalah anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun.

Bahkan setengah dari makam kuno ini adalah mereka yang meninggal saat berada dalam janin atau bayi. Mungkin ada sekitar 8.280 makam dalam lokasi penelitian satu.

Dari tingginya angka kematian bayi dan janin, dapat menunjukkan bahwa kesehatan atau gizi buruk menjadi masalah penduduk di tempat itu. Arkelog juga menunjukkan dari sampel karbon bahwa situs ini mungkin ada setelah tahun 1163-1256 masehi.

Baca Juga:

2019 Pemuda Aceh Meriahkan HUT RI ke-74 dengan Tari Rapai Geleng
Pengibaran Bendera Jadi Bukti Pulihnya Pariwisata Tanjung Lesung

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in TRAVEL