Connect with us

BISNIS

Upaya Garuda Untuk tidak Rugi di 2019

GARUDA-INDONESIA-RUGI

Detik Akurat – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memainkan otak untuk tidak ada lagi kerugian seperti pada tahun 2018. Perusahaan mencatat kerugian bersih atau rugi bersih US $ 175.028 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun (nilai tukar Rp. 14.000).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengatakan salah satu upaya adalah memperpanjang masa sewa pesawat

“Jadi yang kami lakukan adalah menyewa pesawat, kami memperpanjang beberapa pesawat kami dari 2018 hingga 2019, 3 hingga 4 tahun ke depan akan jatuh tempo,” katanya dalam paparan publik di Markas Besar Garuda, Tangerang, Jumat (26/7/2019) ).

Dia mengatakan, dengan perpanjangan masa sewa penghematan akan menghemat hingga 30%. Pemerintah juga ikut serta dalam negosiasi dengan Bank Industri dan Komersial China (ICBC) untuk menyetujui hal ini.

Dia menjelaskan, saat ini sekitar 15 pesawat yang disewa Garuda Indonesia telah diperpanjang.

“Kami bisa menghemat banyak, sekitar 25-30% dari pesawat yang diperpanjang. Hingga saat ini sudah ada 10-15 pesawat yang telah kami perpanjang,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan membantu para direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Luhut membujuk Bank Industri dan Komersial China (ICBC) untuk merestrukturisasi pembayaran sewa pesawat dengan menunda periode jatuh tempo.

Luhut juga telah melakukan negosiasi dengan ICBC. Dia menjelaskan bahwa proses restrukturisasi akan dilakukan pada bulan September, dan kemudian jangka waktu pembayaran sewa pesawat akan diperpanjang hingga 20 tahun.

“September. Kami meminta pembayaran restrukturisasi 19-20 tahun (sebesar) US $ 35 juta,” kata Luhut di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Team Detik Akurat 

Baca Juga

Indonesia dan UEA Jalin Kerja sama Kembangkan Pariwisata

Viral Kemeninfo Ancam Blokir Konten Youtube dan Panggil Youtuber Kimi Hime

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in BISNIS